Polda Kepri Membangun Sinergitas Menghadapi Pemilukada Serentak Kepri 2020
Penulis : Drs. Indra Syah Putra
Editor : Afrizal, SE
BATAM. Melalui Direktorat Intelejen Keamanan Kepolisian Daerah Kepulauan Riau bertempat di Ruang Serba guna (GSG) Polda Kepri Jl.Hang Hebat Batu Besar Batam pada tanggal 26 Februari 2020 dilaksanakan kegiatan Latkatpuan yaitu Pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara dalam Mendukung Pilkada Tahun 2020.

Pada kegiatan kali ini menghadirkan 20 orang peserta yang berasal dari Ormas di Kota Batam. Sebagai narasumber Ketua KPU Kota Batam dengan materi Peran serta masyarakat dalam menghadapi Pilkada tahun 2020, Ketua Bawaslu Kota Batam dengan materi Pengawasan dalam Pilkada tahun 2020 dan peran serta masyarakat, Bakesbangpol Kepri dengan materi UU Ormas dan Radikalisme yang dalam hal ini plt.Kabid KSBAK mewakili Kaban Kesbangpol dan sebagai keynote speak adalah Kompol Edi Buce dengan memberi pengarahan dan teknik praktek lapangan matbar. Akhir dari kegiatan ini adalah praktek Makbar yang diberikan oleh IPDA Andriwarman, SH.

Dalam penyampaiannya, Drs.Indra Syah Putra yang akrab di panggil dengan pak In menyampaikan tentang regulasi UU Ormas dan apa yang diamanatkan dalam Perppu No.2 tahun 2017 tentang latarbelakang dikeluarkannya Perppu ini dan apa yang terpenting dalam isi Perppu ini.
Disamping itu beliau menjelaskan tentang Radikalisme dan perkembangannya di Indonesia saat ini, batasan radikal dan cara menangkal Radikalisme dengan pendekatan kearifan lokal (revitalisasi tradisi).

Pertemuan kali ini beliau tutup dg kata kunci :
Pertama : mulai hari ini kita harus mawas diri keadaan sudah berubah, teknologi sudah canggih tentu kita harus bicara seperlunya jangan sampai terlalu melampaui batas walaupun sudah diklarifikasi kemudian tetapi sudah banyak yg copas.
Kedua : menghimbau kepada insan media mari kita Arif dalam mengelola media, janganlah menciptakan suatu kondisi hanya mengejar target, rating dan berita yang berdampak menimbulkan kontroversial.
Ketiga : mari kita contoh pada orang tua kita, ulama kita yang begitu arif dan santunnya bertutur bahasa. Biasakan untuk tidak berbicara kasar pada apa saja media yang ada. Mari kita jadikan agama faktor sense tegral / menyeluruh bukan sebagai sense tunggal yang mengutamakan pemecah belah satu sama lain.

Kegiatan kali ini ditutup dengan Analisa dan evaluasi.
Moga saja pemilukada ini dapat terlaksana dengan tentram dan damai serta berintegritas